halo semua!!
setelah sekian lama g produktif di sini
diriq pengen ngpost FF. .
sebenernya FF ini sudah pernah diriq ceritakan
ke salah satu member DC dan membuatnya penasaran
jdi aq posting aja dech..
ini FF pertama yang aku publikasi *biasa'a dbaca sndiri*
jadi klo bnyak kesalahan n agak mengarang bebas banget
yaa beginilah FF diriq ^^
Cast : FT Island member
KIm Hana
START!!!
PART 1. FIRTS MEETING
Ternyata musim gugur sangat dingin dan angin bertiup tanpa henti, bahkan daun-daun berguguran dan menutupi sisi pinggir jalan yang banyak ditumbuh pohon-pohon besar yang meranggas. Pakaian pun mulai serba tebal, seperti jaket atau sweter. Bagi orang-orang yang tinggal disini mungkin sudah terbiasa, tetapi baginya musim gugur di korea baru pertama kali ia rasakan. Seorang perempuan blasteran Indonesia dan korea baru saja melangkah keluar dari rumah sakit untuk menemui pamannya yang bekerja sebagai dokter disana. Karena ada suatu urusan di korea, akhirnya dia memutuskan untuk bertemu pamannya yang sudah hampir 10 tahun tidak ditemuinya, karena letak geografis yang memisahkannya.
Kim Hana nama koreanya pemberian ayahnya yang merupakan warganegara korea yang kini tinggal di Indonesia karena urusan pekerjaanya. Sekarang dia berada di dalam taksi yang akan menantarnya ke sebuah apartemen yang sudah di siapkan oleh pamannya. Setengah jam kemudian sampailah dia di depan sebuah apartemen yang entah berapa lantai, mungkin puluhan dan terlihat modern.
Hana memasuki apartemen tersebut dan mencari ruangannya di lantai 15 nomor 251 dengan menggunakan lift. Tidak sampai 1 menit Hana telah berdiri didepan kamar nomor 251. Lalu dikeluarkan kunci kamarnya yang berupa kartu dari saku jaketnya yang diberikan pamannya. Belum sempat ia memasukkan kuncinya, pintunya terbuka sedikit dan tidak terkunci.
Awalnya dia sempat curiga, dan dia melihat kembali kertas yang ada di tangannya dan mencocokannya. Benar dan sesuai dengan yang ada dikertas, tanpa ambil pusing Hana memasuki ruangan tersebut. Dia tekejut ternyata apartemennya begitu luas. Dan dalamnya sudah tertata banyak barang seperti sudah ada yang menempatinya. Kemudian kedatangan Hana di sambut oleh seekor anjing tipe Siberia berwarna abu-abu yang memiliki mata yang tajam menghampirinya. Kali ini Hana benar-benar berfikir kalau dirinya salah kamar. Ketika dia berbalik keluar dan hendak memakai sepatunya lagi, ada sesosok cowok yang tingginya kurang lebih 176 cm berada dihadapannya. Selain itu ternyata orang tersebut sudah dikenal sangat baik olehnya yang merupakan salah satu fansnya. Keduanya pun terkejut.
“HWEEE…!!!!” keduanya saling berteriak. Lalu diam sejenak.
“Jonghun!” tunjuk Hana ke cowok itu, dan Hana benar-benar tidak percaya apa yang dilihatnya. Lalu cowok yang bernama Jonghun balas menjawab, “iya, tapi…tapi… kamu siapa & kenapa ada di kamar ini?” tanyanya.
“Ternyata benar aku salah kamar.” sela Hana. Jonghun tampak agak binggung dengan maksud salah kamar karena dahinya lansung berkerut. Hana yang mengerti maksud ekspresi mukanya langsung memberikan secarik kertas yang dari tadi ada ditangannya.
“Aku mencari kamar yang ditulis di kertas ini. Dan aku tidak menyangka ternyata kamar yang aku masuki adalah kamar kalian.” Sambil melihat sekeliling ruangannya. Jonghun yang melihatnya membalasnya dengan tersenyum juga setelah melihat isi di kertas itu. Tak lama kemudian ada beberapa orang yang masuk sambil berlari.
“Jonghun-hyung ada apa tadi ber. . .” kata-katanya tidak dilanjutkan karena dia melihat Hana. Tidak hanya 1 orang yang melihat kehadiran Hana tetapi ada 4 orang. Dan mereka pun tercengang dan berteriak.
“ HWEEE. . .!!!” mereka berteriak serempak sampai-sampai Jonghun menutup kedua telinganya.
“Kamu siapa? Fans yaa?” Tanya cowok yang memiliki wajah manis dan imut yang merupakan salah satu pemain bass di FT Island yang bernama Lee Jaejin. Kemudian datang pertanyaan lainnya.
“kita ada acara syuting reshow sekarang kah?” Tanya cowok yang merupakan seorang vokalis FT Island yang bernama Lee Hongki. Pertanyaan ke tigadatang tetapi bukan untuk Hana melainkan untuk Jonghun yang membuat Hana tertawa.
“wah, diam-diam ternyata Jonghun-hyung menyembunyikan seorang gadis dari kita semua.” dan sebuah jitakan melayang ke atas kepalanya.
“Jangan asal ngomong. Seunghyun kebiasaan.” jitak Hongki ke kepala Seunghyun yang merupakan pemain gitar juga.
“kita beneran syuting kah?? Tapi kok tidak ada kamera 1 pun?” sambil celingukan melihat ke dalam kamarnya. Dan dia adalah member yang paling muda yang bernama Choi Minhwan.
Hana yang melihatnya hanya bisa menahan tawanya. “Maaf, telah membuat kacau dan membingungkan kalian semua.” Hana membungkukkan badannya dan meminta maaf. Lalu Jonghun mengembalikan kertas yang dari tadi di pegangnya.
“Yang ditulis di kertas memang benar, mungkin ada kesalahan nomor kamarnya, karena ini kamar kami.” sambil menunjuk isi kertas tersebut. Ternyata tidak hanya Hongki yang kebingungan, tetapi yang lain juga.
“Maksudnya nomor kamar?” tanyanya kepada Jonghun.
“Dia salah kamar, tetapi alamat yang ditulis di kertasnya benar, nomor kamar ini.” Jonghun menjelaskan.
“Saya benar-benar minta maaf. Saya akan mencoba menanyakannya lagi dengan paman saya.” sambil membungkuk.
Belum sempat Hana kembali pada posisi semula, perutnya yang tidak mau berkompromi akhirnya berbunyi juga dan dia yakin bukan hanya dia yang mendengarnya, tetapi semua orang yang ada di hadapannya pasti mendengarnya juga. Begitu posisinya sudah kembali tegak, Hana melihat mereka tersenyum sambil menahan tawanya. Melihat mereka yang tertawa setelah mendengar suara perut Hana, muka Hana seketika berubah menjadi merah padam dan menahan malu.
“Sekali lagi saya minta maaf, saya akan segera pergi.” Hana benar-benar malu dan ingin cepat-cepat pergi dari hadapan mereka. Lalu dia menghampiri sepatunya yang tergeletak didepan pintu masuk. Tetapi pintunya ditutup oleh Jaejin. Hana yang melihatnya merasa heran dan kaget.
“Kami tidak akan membiarkan seseorang kelaparan pada malam hari apalagi dia seorang perempuan yang sedang mencari alamat.” Kata Jaejin dan dilanjutkan dengan anggukan yang lain.
Hana yang keget tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan menerima tawaran mereka. Benar-benar tidak disangka-sangka bisa berada di dorm FT Island dan di ajak makan bersama.
Ngomong-ngomong, manager-hyung dimana??” Hongki membuka pembicaraan sambil menyuapkan nasi yang ada disumpitnya ke dalam mulutnya.
“Tadi dia sms kalau dia mau keluar sebentar. Entahlah mau kemana.” Jawab Jonghun. Lalu Hongki melirik ke arah Hana, “Kenapa kamu makannya sedikit? Cobalah makan yang ini dan yang ini.” Sambil menawarkan makanan yang penuh warna-warni.
“Gomawo.” Memang tidak ada kata lain yang bias dkatakan kecuali terima kasih.
Lalu Minhwan mulai bersuara, yang dari tadi hanya berebutan daging dengan jaejin. “Maaf, boleh kami tahu nama nunna?” kata-kata dari Minhwan serentak membuat semua orang yang ada di kamar tersebut melihat Hana. Dan jujur saja sebenarnya Hana juga lupa untuk memperkenalkan dirinya saking gugupnya.
“Mianhae, aku benar-benar lupa memperkenalkan diriku padahal sudah di ajak makan oleh kalian semua.” Hana menundukan kepalanya lagi dan kembali pada posisi semula.
“Namaku Kim Hana, 18 tahun dari Indonesia. Salam kenal semuanya.” Perkenalan yang singkat, jelas, padat dan membuat semua anak-anak FT Island kaget.
“Hweeee. . .!!! Indonesia!!” seru Hongki yang saking kagetnya, mulutnya sampai terbuka padahal masih ada makanan dimulutnya.
“Jauh banget dari Indonesia kesini.” Seru Jaejin. Kemudian pertanyaan datang lagi dari Minhwan, “Nunna lagi ada urusan kah d Korea?” dan dijawab dengan anggukan oleh Hana.
Lalu Hana menceritakan tentang negara asalnya tersebut kepada 5 cowok keren yang berhasil merebut perhatian banyak cewek dengan lagu-lagunya dan perform mereka. Selain itu Hana juga menceritakan tentang fans-fans FT Island yang ada di Indonesia dan mereka benar-benar terkejut bahwa di Indonesia ternyata banyak yang menyukai mereka. Namun ketika mereka sedang asyik-asyiknya bercerita Hp Hana berbunyi. Hana berpindah tempat menjauhi mereka untuk mengangkat hpnya yang berbunyi. Dan di layar hpnya tertera nama Kim Min Jae yang merupakan nama pamannya.
“Yoboseo.” Sapa Hana duluan.
“Ne, yoboseo. Hana bagaimana apartemennya? Kau suka?” tanya pamannya.
“Paman, sebenarnya kamar apartemennya nomor berapa?” jelas sekali kalau pertanyaan Hana membuat sang paman kebingungan.
“Maksud kamu? Kamu belum sampai d apartemennya?”tanyanya lagi.
“Sebenarnya sudah sampai dari tadi, tapi alamat nomor kamar yang paman kasih salah. Itu kamar orang lain.” Jelas Hana.
“Hah? Bagaimana bisa salah? Jelas-jelas paman menulisnya dengan benar kamar no. 231.” Lalu Hana mengeluarkan kertasnya lagi dari kantung celananya dan melihatnya lagi sambil mengerutkan dahinya.
“231? Disini paman menulisnya 251 bukan 231.” Jelasnya Hana sekali lagi kepada pamannya.
“251? Paman menulisnya 231 bukan 251. Kalau 251 sudah pasti salah. Itu angka 3 bukan angka 5, Hana.” Hana mencoba melihat lagi angka yang tertera di kertas tersebut, jelas-jelas angka 5 yang tertulis tapi pamannya bilang kalau itu angka 3.
“Baiklah paman, aku akan mencoba ke kamar 231.” Jawab Hana yang masih memperhatikan angka yang bermasalah itu.
“Ya sudah, nanti kalau sudah samapi telpon paman lagi.” Suruhnya, lalu menutup teleponnya.
Hana memasukan hpnya kedalam saku celananya lalu kembali ke tempat semula sambil memegang kertas bermasalah tersebut. “Ternyata benar, aku salah kamar.” Hana memulai pembicaraan dan mereka berlima kembali menatap Hana untuk ketiga kalinya.
“Nomor kamar yang dimaksud 231, bukan 251.” Jelas Hana.
“Boleh aku coba lihat lagi kertasnya?” Seunghyun meminta kertas tersebut, bersama Hongki dan Jaejin yang ada disebelahnya ikut melihatnya. Lalu seunghyun dan jaejin tersenyum bersamaan.
“Siapa yang menulis ini?” tanya jaejin.
“pamanku yang menulisnya.” Jawab Hana.
“Pamanmu benar-benar bikin susah yaa.” Sambil tersenyum lalu menaruh kertas tersebut di atas meja agar bisa dilihat oleh semuanya. Lalu dia mulai menjelaskan.
“Sebenarnya ini angka 3, tapi karena atasnya terlalu panjang jadi di kiranya angka 5.” Seunghyun menunjuk bagian atas angka tersebut.
“Benar-benar seperti angka 5.” Kata Jonghun sambil mengerutkan dahinya melihat angka tersebut.
“Iya.” Kata Minhwan dan anggukan dari Hongki.
“Terjawab sudah kamar yang di maksud di kertas ini.” Kata Jaejin. “Karena kamar 251 adalah tempat kami.” Jelasnya sambil tersenyum.
“Jadi?” tanya Hongki.
“Kamarku ada di nomor 231. . .” jawab Hana dan mereka berlima mengangguk, tetapi ucapan Hana belum selesai.
“. . . dan sebagai ucapan terima kasihku, aku akan mencuci semua piring yang ada di meja makan ini.” Lanjut Hana sambil tersenyum. Awalnya mereka masih mengangguk dengan perkataan Hana, tetapi ketika mendengar kalimat terakhirnya lansung saja mereka kaget dan berteriak, “TIDAK USAH!!!” reaksi mereka benar-benar di luar dugaan dan membuat Hana tertawa.
“Gwaenchana, hanya ucapan terima kasih karena sudah membuat kalian repot dan membantuku. Bahkan sudah memperbolehkanku makan disini bersama kalian.” Hana mulai berdiri dan membawa piring dan mangkuk yang sudah kosong.
“Boleh tahu dimana dapurnya?” tanya Hana. Jonghun yang berada di samping Hana ikut membawa piring yang kotor dan memberitahukan tempatnya. Ternyata nggak hanya Jonghun, tapi yang lain juga ikut membantu. Hana yang mencuci, Hongki yang membilas, Jonghun yang mengeringkan, dan Jaejin yang menata piring-piring yang sudah dikeringkan di lemari. Sedangkan Seunghyun dan Minhwan kebagian merapihkan ruang tamu dan meja makan.
Selesai membantu membereskan ruangan, tiba saatnya Hana untuk pamit dan menuju apartemen yang sebenarnya.
“Jeongmal gomawo atas semua kebaikan kalian.” Sambil membungkukan badannya lagi.
“Gwaenchana.” Kata Jonghun, lalu dilanjutkan oleh Minhwan, “Nunna sering-sering main lagi yaa ke sini” kata-kata Minhwan tersebut membuat Hana kaget mendengarnya.
“Apartemenmu tiga lantai dibawah kami.” Jelas Jaejin.
“Ne, aku mau mendengar lebih banyak lagi tentang Indonesia dan para fans kami yang ada disana.” kata Minhwan.
“Tapi aku tidak yakin, akan kesini sering-sering. Pastinya jadwal kalian padat. Selain itu kalian harus lebih banyak latihan.” Jawab Hana.
“Baiklah, kalau begitu.” jawab Jonghun sambil tersenyum.
Hana memakai sepatunya, lalu pergi meninggalkan apartemen mereka. tidak diduga-duga dia bisa seberuntung itu bertemu FT Island, bahkan saling mengenal satu sama lain. Kalau teman-temannya yang berada di Indonesia mengetahuinya, bisa-bisa Hana di sidang dengan berbagai pertanyaan. Dan kini di dalam pikirannya, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.
Semantara itu didalam apartemen yang dihuni oleh 5 cowok keren, salah satu dari mereka menemukan gantungan HP yang sepertinya bukan milik mereka berlima tergeletak di lantai.
“Hyung, coba kesini deh.” Awalnya Minhwan hanya ingin memanggil Hongki, tetapi yang lain juga ikut manghampiri karena mereka merasa sebagai hyungnya Minhwan.
“Ada apa?” Tanya Seunghyun. Lalu Minhwan memperlihatkan gantungan hp tersebut.
“Jangan-jangan itu. . . .” Jonghun tidak melanjutkan kata-katanya, lalu mereka saling menatap satu sama lain dan tiga orang dari mereka tiba-tiba tersenyum dengan penuh maksud, sedangkan yang duanya lagi kebingungan dengan arti dari senyuman itu.
========== To Be Continue ==================
Sep 6, 2010
[FF] Five Boys One Girl
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
maap baru komen
padahal udah baca dari kemaren2 :P
jadi bingung mau komen apa
gw udah dapet bocorannya sih dari author xD
btw lu cerita tentang ff ini ke siapa?
ke gw apa kaga? O.o
ga ngerasa nih gw
oia promoin dong link ff ini ke twitter
biar yang laen pada baca :D
maap sodara sodara
komen yang diatas itu punya saya
karna ga ngerti cara ngasih komen via hape,
ya jadinya begitu dah -___-
@anggrel
udah aku promoin link ff-mu di twtter :D
ff'a buat prim :D
@nisa : kpn lo share link'a d twitter?? kug gw g tau O.Oa
:f :D- :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :D~ :(- :s :(- :o
:)) :)] ;)) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :|- 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Post a Comment